Wali Beach Cafe – Pantai Kelan, Jimbara
Untuk
yang suka seafood ala Jimbaran, pasti tahu daerah Pantai Muaya di
Kedonganan, Jimbaran adalah salah satu tempat favorit makan udang dan
kawan-kawan di Bali. Makan seperti ini jelas tidak murah, karena satu
kilo udang kadang bisa mencapai Rp 170,000 per kg dan asap bakaran
ikannya sangat mengganggu mata, pulang dari sini pasti baju dan rambut
bau asap.
Memang ada ya, tempat makan seafood
bebas asap dan nyaman? Cobalah susuri jalan Raya Uluwatu I (melewati
Hotel Bali Intercontinental, RS Kasih Ibu Kedonganan, terus kebawah
menuju airport-Tuban), di kiri jalan masuk ke Jl. Segara Madu, jalannya
sedikit berlubang dan berliku, masuk ke pemukiman desa. Di ujung jalan
ini tepatnya di Pantai Kelan, ada tempat makan seafood favorit saya, dan
juga tempat bersejarah buat saya dan Bart, namanya Wali Beach Cafe.
Yang istimewa dari Wali Beach Cafe
adalah lokasinya. Saat saya berkunjung ke tempat ini, hanya ada cafe
ini, tidak seperti di daerah Muaya yang rapat dan padat dengan restoran
seafood penuh asap dan bus turis. Disini kita akan makan hidangan laut
dengan pemandangan sangat ekslusif, perahu nelayan yang berjejer parkir
di laut yang biru dengan hamparan pasir putih tepat di depan meja Anda
seakan-akan semuanya ditata hanya untuk menyambut kita. Semburat kuning
oranye matahari terbenam dan pemandangan dari jauh pesawat yang tinggal
landas dan mendarat di bandara Ngurah Rai membuat saat menikmati bir
dingin saya di sore hari itu jadi makin sempurna. Bali is my heaven,
Jimbaran is my beach home…
Wali Beach Cafe ini memiliki ruangan
restoran di dalam dengan jumlah kursi sangat cukup untuk menampung grup
atau acara khusus, pintu kaca yang lebar membuat pemandangan ke pantai
sama sekali tidak terhalang. Untuk yang suka sensasi makan seafood di
pantai Bali, sudah jelas duduk di teras pantai berlantaikan pasir putih
merupakan pilihan yang tepat. Banyak pasangan memilih tempat ini untuk
merayakan acara pernikahan pantai Bali style (termasuk saya dan Bart!)..Wali Beach Cafe memang tempat makan dengan setting pantai yang romantis…
Harganya juga tidak semahal cafe lain di
daerah Muaya yang saya sebutkan tadi, mereka bahkan punya paket set
menu dengan harga yang terjangkau. Dan karena tempat ini agak jauh dari
keramaian, belum terlalu ramai dikunjungi, saya sangat sarankan untuk
reservasi tempat dulu dengan menekankan kepada mereka untuk menyediakan
hidangan laut yang baru dan segar. Booking satu hari sebelumnya, jika
Anda bersama keluarga, jauh lebih baik.
Saat saya mengunjungi tempat ini, hanya
ada Wali Beach Cafe, beberapa bulan kemudian, seiring dengan pesatnya
bisnis cafe di Bali, Bart melihat sudah ada dua cafe seafood baru di sebelah barat Wali Beach Cafe…Hmmh….Silahkan dicoba, main ke Pantai Kelan, Jimbaran!
WALI BEACH CAFE
-
Warung KaliotikDari informasi yang berhasil kami terima menyatakan bahwa warung ini mulai dirintis sekitar tahun 1965-an oleh Bpk. H. Asikin bersama istrinya. Pada mulanya warung sederhana ini hanya menyajikan menu pecel lele, sate dan gulai kambing. Kemudian pada tahun 1993-an, usaha ini mulai dikelola oleh Bpk. H. Handy Alianto
-
Kare Rajungan Manunggal JayaDari informasi yang kami terima sebelumnya, kare rajungan ini bercita rasa pedas namun semua pengunjung tidak ada yang terlihat kepedasan atau sampai berkeringat. Kami langsung saja mencicipi kare rajungan yang sudah tersaji, untuk pertama kami hanya mencicipi kuahnya seujung sendok. Seketika kami langsung menyambar minuman yang ada, sensasi pedasnya benar-benar menggigit bibir.
-
Pia Apple PiePia apple pienya masih cukup hangat (salah satu jaminan kalau pienya masih fresh), apelnya masih terasa cukup asam ketika sampai dilidah. Tapi ketika sudah dingin, ternyata rasanya jauh lebih nikmat apalagi disantap beramai-ram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar