Jumat, 26 Oktober 2012

Wali Beach Cafe – Pantai Kelan, Jimbara


Untuk yang suka seafood ala Jimbaran, pasti tahu daerah Pantai Muaya di Kedonganan, Jimbaran adalah salah satu tempat favorit makan udang dan kawan-kawan di Bali. Makan seperti ini jelas tidak murah, karena satu kilo udang kadang bisa mencapai Rp 170,000 per kg dan asap bakaran ikannya sangat mengganggu mata, pulang dari sini pasti baju dan rambut bau asap.
kitchen
Memang ada ya, tempat makan seafood bebas asap dan nyaman? Cobalah susuri jalan Raya Uluwatu I (melewati Hotel Bali Intercontinental, RS Kasih Ibu Kedonganan, terus kebawah menuju airport-Tuban), di kiri jalan masuk ke Jl. Segara Madu, jalannya sedikit berlubang dan berliku, masuk ke pemukiman desa. Di ujung jalan ini tepatnya di Pantai Kelan, ada tempat makan seafood favorit saya, dan juga tempat bersejarah buat saya dan Bart, namanya Wali Beach Cafe.
Yang istimewa dari Wali Beach Cafe adalah lokasinya. Saat saya berkunjung ke tempat ini, hanya ada cafe ini, tidak seperti di daerah Muaya yang rapat dan padat dengan restoran seafood penuh asap dan bus turis. Disini kita akan makan hidangan laut dengan pemandangan sangat ekslusif, perahu nelayan yang berjejer parkir di laut yang biru dengan hamparan pasir putih tepat di depan meja Anda seakan-akan semuanya ditata hanya untuk menyambut kita. Semburat kuning oranye matahari terbenam dan pemandangan dari jauh pesawat yang tinggal landas dan mendarat di bandara Ngurah Rai membuat saat menikmati bir dingin saya di sore hari itu jadi makin sempurna. Bali is my heaven, Jimbaran is my beach home…
sunset at Kelan Beach
Wali Beach Cafe ini memiliki ruangan restoran di dalam dengan jumlah kursi sangat cukup untuk menampung grup atau acara khusus, pintu kaca yang lebar membuat pemandangan ke pantai sama sekali tidak terhalang. Untuk yang suka sensasi makan seafood di pantai Bali, sudah jelas duduk di teras pantai berlantaikan pasir putih merupakan pilihan yang tepat. Banyak pasangan memilih tempat ini untuk merayakan acara pernikahan pantai Bali style (termasuk saya dan Bart!)..Wali Beach Cafe memang tempat makan dengan setting pantai yang romantis…
WBC beach sitting area
WBC dining area
Harganya juga tidak semahal cafe lain di daerah Muaya yang saya sebutkan tadi, mereka bahkan punya paket set menu dengan harga yang terjangkau. Dan karena tempat ini agak jauh dari keramaian, belum terlalu ramai dikunjungi, saya sangat sarankan untuk reservasi tempat dulu dengan menekankan kepada mereka untuk menyediakan hidangan laut yang baru dan segar. Booking satu hari sebelumnya, jika Anda bersama keluarga, jauh lebih baik.
lumpia
Saat saya mengunjungi tempat ini, hanya ada Wali Beach Cafe, beberapa bulan kemudian, seiring dengan pesatnya bisnis cafe di Bali, Bart melihat sudah ada dua cafe seafood baru di sebelah barat Wali Beach Cafe…Hmmh….Silahkan dicoba, main ke Pantai Kelan, Jimbaran!
WALI BEACH CAFE 

  • Warung Kaliotik
    Dari informasi yang berhasil kami terima menyatakan bahwa warung ini mulai dirintis sekitar tahun 1965-an oleh Bpk. H. Asikin bersama istrinya. Pada mulanya warung sederhana ini hanya menyajikan menu pecel lele, sate dan gulai kambing. Kemudian pada tahun 1993-an, usaha ini mulai dikelola oleh Bpk. H. Handy Alianto
  • Kare Rajungan Manunggal Jaya
    Dari informasi yang kami terima sebelumnya, kare rajungan ini bercita rasa pedas namun semua pengunjung tidak ada yang terlihat kepedasan atau sampai berkeringat. Kami langsung saja mencicipi kare rajungan yang sudah tersaji, untuk pertama kami hanya mencicipi kuahnya seujung sendok. Seketika kami langsung menyambar minuman yang ada, sensasi pedasnya benar-benar menggigit bibir.
  • Pia Apple Pie
    Pia apple pienya masih cukup hangat (salah satu jaminan kalau pienya masih fresh), apelnya masih terasa cukup asam ketika sampai dilidah. Tapi ketika sudah dingin, ternyata rasanya jauh lebih nikmat apalagi disantap beramai-ram
                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar